Polres Jombang melakukan pembongkaran makam seorang pensiunan polisi yang diduga meninggal tak wajar. Moch Nasir, yang sudah dikuburkan selama dua bulan di Desa Banjardowo, Jombang, akan menjalani autopsi ulang sebagai bagian dari penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Keluhan dari keluarga korban atas kematian Moch Nasir yang janggal, membuat polisi melakukan autopsi ulang untuk mencari bukti tambahan dan mengungkap kebenaran dari kasus ini. Dengan adanya autopsi ulang ini, diharapkan akan ada titik terang dari kasus tersebut dan kecurigaan keluarga juga bisa terjawab.
M Yusuf, kakak dari almarhum Moch Nasir, mengatakan bahwa kecurigaan keluarga bermula saat menerima jenazah adiknya dari yayasan rehabilitasi tempatnya berobat. Ia melihat bahwa wajah adiknya lebam dan hidungnya keluar darah serta memar. Almarhum Moch Nasir pensiun dini hampir 10 tahun lalu karena mengalami penyakit gangguan jiwa.
Keluarga menitipkan almarhum ke yayasan rehabilitasi orang dengan gangguan jiwa di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Namun, almarhum Moch Nasir diketahui meninggal di yayasan tersebut dan jenazahnya diantar ke rumah duka. Keluarga menduga bahwa ia menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia.
Kegiatan pembongkaran makam dibantu oleh warga, kemudian jenazahnya diangkat dan dilakukan autopsi oleh petugas dari RS Bhayangkara Kediri. Polisi pun masih menunggu hasil autopsi dari Moch Nasir untuk mengevaluasi langkah penyelidikan apakah kasus ini akan dilanjutkan atau tidak.
Kematian Moch Nasir yang diduga
meninggal tak wajar ini, membuat keluarga dan pihak kepolisian bersama-sama
mencari kebenaran. Semoga dengan adanya autopsi ulang ini, kasus ini bisa
terungkap dengan jelas dan keadilan bisa tercapai.
0 Komentar