Ustaz Hanan Attaki Dibaiat Jadi Santri NU, Respons Beragam Diterima

 


Ustaz Hanan Attaki, seorang pendakwah muda yang cukup terkenal di Indonesia, baru-baru ini dibaiat menjadi santri Nahdlatul Ulama (NU) di Ponpes Sabilurrosyad Gasek, Malang. Kabar ini menimbulkan respons yang beragam, terutama dari pihak yang pernah menolak pengajian Ustaz Hanan.

Namun, Bendahara PW GP Ansor Jatim M Fawait mengungkapkan rasa bersyukurnya atas keputusan Hanan Attaki untuk bergabung dengan NU. Menurutnya, NU adalah organisasi yang betul-betul menjunjung tinggi Islam rahmatan lil alamin yang sejuk dan santun, sesuai kearifan nusantara. Gus Fawait juga memastikan bahwa Ansor tidak ada masalah dengan Ustaz Hanan Attaki, dan mereka bersahabat dengan semua kalangan.

Pernah juga terjadi penolakan Hanan Attaki di beberapa daerah, seperti di Madura dan Jember. Ketua MUI Bondowoso KH Asy'ari Fasha mengungkapkan bahwa MUI Bondowoso sempat menolak kehadiran Hanan Attaki karena isi ceramahnya dianggap tidak sesuai ajaran ahlusunnah waljama'ah. Namun, saat ini Asy'ari menyambut positif keputusan Hanan Attaki untuk bergabung dengan NU, dan mengungkapkan bahwa MUI Bondowoso juga terbuka terhadapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Bupati Jember sekaligus salah satu tokoh NU Jember, M Balya Firjaun Barlaman. Dia menegaskan bahwa penolakan Hanan Attaki kala itu tidak ada kaitannya dengan NU, dan pemkab Jember hanya merespons pengaduan sejumlah masyarakat. Namun, jika di masa mendatang Hanan Attaki ingin datang ke Jember dan tidak ada respons penolakan dari masyarakat, pihaknya tidak akan melakukan penolakan.

Dengan bergabungnya Ustaz Hanan Attaki dengan NU, diharapkan ia dapat terus mengembangkan dakwahnya dengan cara-cara yang santun dan sejuk, serta sesuai dengan ajaran ahlusunnah waljama'ah.

Posting Komentar

0 Komentar