Sebuah video viral di media sosial TikTok memperlihatkan
aksi pengadangan yang dilakukan oleh sekelompok oknum ojek pangkalan (opang)
terhadap seorang sopir taksi online di Stasiun Cimekar, Bandung, Jawa Barat.
Insiden ini membuat penumpang yang berada di dalam taksi online tersebut merasa
takut.
Video penghadangan ini diunggah langsung oleh penumpang
melalui akun TikTok @Bidancantik1616. Dalam video tersebut, terjadi cekcok
antara sopir taksi online dan beberapa oknum opang.
Perdebatan antara mereka terjadi terkait wilayah
operasional, di mana sopir taksi online bersikeras bahwa dia sedang
mengantarkan penumpang di kawasan stasiun yang bukan merupakan wilayah opang.
Namun, oknum opang bersikeras bahwa wilayah tersebut adalah zona merah yang
tidak boleh dijangkau oleh angkutan online.
Dalam rekaman video tersebut, terdengar juga perkataan kasar
dan nada tinggi dari oknum opang, yang bahkan meminta penumpang yang sudah
berada di dalam mobil untuk keluar dan naik kembali di titik yang diizinkan
oleh opang.
Meskipun terjadi perdebatan antara sopir taksi online dan
oknum opang, penumpang ikut membela diri dan menyatakan bahwa dirinya yang
meminta dijemput di dalam stasiun. Namun, oknum opang tetap menekankan kepada
sopir taksi online bahwa wilayah tersebut dilarang untuk mengangkut penumpang.
Akhirnya, penumpang turun dari mobil dan menunggu taksi
online di titik yang diizinkan untuk mengangkut penumpang.
Kapolsek Gedebage, Kompol Kurnia, membenarkan kejadian
tersebut dan menyebutnya sebagai kesalahpahaman antara sopir taksi online dan
oknum opang. Mereka telah dipertemukan dan mencapai kesepakatan agar taksi
online tidak mengambil penumpang di sekitar Cimekar.
Tidak dilaporkannya kejadian ini ke pihak kepolisian dan
sudah ada kesepakatan damai antara kedua belah pihak. Kurnia mengimbau kepada
masyarakat untuk melaporkan gangguan keamanan jika terjadi di wilayah mereka
dan menekankan pentingnya musyawarah dalam menyelesaikan masalah.
Kesimpulannya, insiden pengadangan ini memunculkan
perdebatan antara sopir taksi online dan oknum ojek pangkalan. Meskipun telah
dicapai kesepakatan damai, kejadian ini mengingatkan pentingnya musyawarah dan
penyelesaian masalah yang baik agar tidak terjadi konflik yang lebih besar di
antara angkutan online dan ojek pangkalan.
0 Komentar