Kejadian onar yang melibatkan sekelompok pemotor kembali
terjadi. Pada Sabtu (20/5) malam kemarin, sejumlah pemuda yang mengendarai
sepeda motor menyerang pemuda lain yang sedang nongkrong di angkringan Jl
Kusuma Bangsa Jombang. Dua orang mengalami luka di kepala akibat kejadian
tersebut.
"Kejadiannya sekitar pukul 24.00, kebetulan saya memang
sedang berada tidak jauh dari lokasi kejadian," terang Kepala Desa
Kepatihan, Kecamatan Jombang, Erwin Pribadi.
Erwin menjelaskan bahwa awalnya ada sekitar 11 pemuda yang
sedang nongkrong di angkringan di pinggir Jl Kusuma Bangsa. Ketika mereka sedang
menikmati minuman kopi, tiba-tiba datanglah sekelompok pemuda lain dengan
menggunakan sepeda motor. "Ada sekitar 7 motor yang datang berboncengan
dari arah utara dan tiba-tiba menyerang pemuda yang sedang nongkrong itu,"
katanya.
Polisi tiba di lokasi tak lama setelah kejadian. Namun, saat
petugas datang, kelompok pemuda bermotor tersebut melarikan diri ke arah
selatan. Erwin juga melaporkan bahwa setelah penyerangan tersebut, ia melihat
dua orang pemuda dari kelompok yang diserang mengalami luka di kepala.
"Ada dua orang yang terluka di kepala, mereka mengatakan bahwa luka
tersebut disebabkan oleh rivalitas perguruan silat. Saat ditanya, mereka tidak
mau menyebutkan nama, tetapi mengaku berasal dari Perak," jelasnya.
Dalam konfirmasi terpisah, Kapolsek Jombang Kota AKP Soesilo
membenarkan aksi penyerangan tersebut. Soesilo menyebut bahwa aksi tersebut
akhirnya berakhir setelah petugas tiba dan membubarkan kelompok tersebut.
"Setelah menerima laporan, kami datang ke tempat kejadian dan kemudian
membubarkan kelompok tersebut," ungkap Soesilo.
Meskipun ada laporan adanya korban luka, Soesilo
mengungkapkan bahwa hingga Minggu (21/5) siang kemarin, tidak ada seorang pun
pemuda yang melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. "Kami
tidak tahu siapa korbannya karena tidak ada laporan yang masuk. Setelah petugas
datang, semuanya bubar," tambahnya.
Terkait adanya indikasi rivalitas perguruan silat dalam
kejadian tersebut, Soesilo juga mengaku tidak memiliki informasi pasti.
"Kami tidak tahu apakah terkait dengan perguruan silat atau kelompok
lainnya karena tidak ada yang melapor," tegasnya.
0 Komentar