Rencana Ambisius Mojokerto: Dapatkah Kemiskinan Ekstrem Dihapuskan?


 

Presiden Joko Widodo telah meminta pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen pada tahun 2024 mendatang. Hal ini menjadi tantangan besar bagi setiap kota di Indonesia, termasuk Kota Mojokerto di Provinsi Jawa Timur.

Pada hari Selasa, 9 Mei 2023, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengadakan audiensi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Jakarta. Audiensi tersebut dihadiri oleh Sekretaris Menko PMK Andie Megantara dan jajarannya. Dalam audiensi tersebut, Wali Kota Ika menyampaikan dua poin penting terkait kemiskinan ekstrem di Kota Mojokerto.

Poin pertama terkait belum padannya jumlah penduduk miskin berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kemenko PMK dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial. Hal ini mengakibatkan ada penduduk miskin Kota Mojokerto yang belum mendapatkan bantuan sosial APBN meskipun masuk dalam kategori layak sebagai penerima bantuan.

Poin kedua, Wali Kota Ika menjelaskan bahwa berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur pada Agustus 2022, jumlah penduduk miskin ekstrem di Kota Mojokerto mencapai 1.450 jiwa atau setara dengan 379 KK. Wali Kota Ika berharap agar ada intervensi dari Kemenko PMK dalam penanganan permasalahan ini.

 

Sesmenko PMK Andie Megantara mengapresiasi ketersediaan data kemiskinan Kota Mojokerto yang telah tersedia by name by address (BNBA). Tim dari Kemenko PMK akan melakukan kunjungan lapangan ke Kota Mojokerto untuk melaksanakan pemetaan dan menentukan program serta skema yang tepat. Khususnya, bagi penduduk miskin yang belum ter-cover jaminan sosial baik dari APBN maupun APBD.

Kota Mojokerto sekaligus akan dijadikan pilot project dalam penghapusan kemiskinan ekstrem. Hal ini menjadi suatu tantangan besar bagi pemerintah Kota Mojokerto, namun juga menjadi peluang besar bagi Kota Mojokerto untuk mengembangkan model atau program yang efektif dalam menangani kemiskinan ekstrem. Dengan adanya program ini, diharapkan angka kemiskinan ekstrem di Kota Mojokerto bisa mendekati 0 persen dan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.

Posting Komentar

0 Komentar